Senin, 01 Juni 2015

Menghidupkan Malam Nisfu Sya'ban, Kebiasaan Ulama Salaf

Pertanyaan
Assalamualaikum warohmatullah wabarokatuh

Ustadz, pertanyaan saya ini pertanyaan jadul, masalahnya klasik yang selalu terulang. Yaitu soal hukum malam nisfu sya’ban. Mudah-mudahan ustadz Ahmad atau juga ustadz kampussyariah ngga bosen memberikan jawaban dan pencerahan. Mohon maaf, sebelumnya saya yakin bahwa nisfu sya’ban itu terlarang, karena memang itu tidak ada contohnya dari Nabi s.a.w., dan nyatanya tidak ada juga hadits yang menyebutkan keutamaan malam nisfu sya’ban tersebut. Semuanya dhaif dan palsu bahkan. Artinya melakukan amalan di nisfu sta’ban itu bid’ah.

Tapi saya terkejut, ternyata hadits keutamaan malam nisfu sya’ban itu ada yang shahih. Dan itu sheikh albani yang menshahihkan itu ternyata. Nah karena shahih, ada haditsnya berarti boleh mengamalkan ibadah di malam nusfu sya’ban. Akan tetapi yang jadi pertanyaan saya adalah:

1. Kalau shahih, lalu siapa ulama yang pertama kali memuali kebiasaan beribadah khusus di malam nisfu sya’ban ini? karena setau saya tidak ada ulama salaf yang mengerjakan itu.

2. lalu kalau memang ada, bagaimana tradisi ulama salaf menghidupkan atau beribadah di malam nisfu sya’ban ini?

3. bagaimana dengan kebiasaan orang Indonesia yang berkumpul di masjid lalu melakukan shalat dan membaca yasin 3 kali di malam nisfu sya’ban ini, apakah benar? Bukankah membaca yasin di malam tersebut akhirnya jatuh pada kehamaraman mengkhsususkan hari dengan salah satu ibadah. Bukankah itu diharamkan?
Mohon penjelasannya ustadz. Wassalam